Jumat, 05 November 2010

Catatan insomnia

Aku nggak tau harusnya seneng atau kecewa karena lagi-lagi, hari ini kuliahnya bolong. Yeah, kosong karena dosennya ada acara lain. Sebenernya, lebih tepatnya lagi aku nggak begitu peduli. Harapanku tiep hari adalah segala sesuatunya mengalir begitu saja. Berusaha untuk ceria, seperti dunia setiap harinya. Penuh tawa. Gedung RSGM yang megah, dedaunan yang diselimuti debu abu vulkanik, dan wajah-wajah mengantuk itu memberiku semangat pagi. Walaupun kuliah hari ini kosong (halah bilang aja seneng), hari ini berlanjut dengan obrolan di depan perpustakaan. Sekalian nggarap tugas, ehem. Lebih tepatnya lagi, nungguin orang2 pada ngerjain tugas. Andok sibuk menerjemahkan textbook. Dia konsen banget dengan lembaran-lembaran itu. Aku pun sampe lupa kalo dia ada di sebelahku. Tia sibuk dengan laptop dan jurnal-jurnal ilmiah. Yang lain juga. Di tangan mereka- semuanya itu jurnal dan fotokopian textbook -.-“. Sedangkan aku, aku duduk di baris dua. Yang ada di tanganku masih sama. Novelnya Dita. Hahaha.. Aku membolak balik novel yang belum sempat kuselesaikan. Sebenernya nggak terlalu konsen dengan novelnya. Aku cuman berusaha terlihat sibuk. Hahaha! Sesekali aku berceloteh dan mengomentari apa saja yang kulihat. Menertawakan apa saja yang lucu, termasuk Putri yang selalu jadi dalangnya. Ah, dia pekok sekali.
Ups, sebelum saya melanjutkan.. saya mau interupsi. Tepat dari belakang tempat aku duduk nggelosot sekarang, ada jendela yang cukup besar. Kacanya pun besar. Dan.. sepertinya, bergetarrr! Dan suara grudak gruduk ini apaapaan ya? *ngacir*
Hoehhh.. *kembali lagi depan leptop setelah heboh komporin orang2* dan langsung nyetatus dimana-mana. Ababil panik mode on deh pokoknya.
Iya, begini nih suasananya di Jogja akhir-akhir ini. Kayaknya sih aman-aman aja. Tapi, kita was-was terus. Apalagi baca status orang-orang di twitter, facebook. Bener-bener dahsyat nih merapi era 2010. Turu wae ahh!
Berharap agar Yogyakarta selalu berhati nyaman! *nyanyi tik tik tik bunyi krikil di atas genteng.. nggak berani tengok dahan dan ranting –“

2 komentar:

Risdiana Primaesti mengatakan...

yuk mari ceriakan jogja yang berabu ini...

Mircung mengatakan...

kamu aja ke karanganyar.. :p