Senin, 15 Agustus 2011

Gigi Ane Lahir ke Dunia :)

Nggak ane sangka-sangka di usia belia ABG begini bakalan dilanda kegalauan hebat. Ini bener-bener mengganggu perkembangan mental yang normal tau nggak! Selain galau karena status jomblo yang semakin ngeblur, kali ini gigi bungsu ane juga bikin perkara. Ups, ada yang merasa asing dengan istilah gigi bungsu? Gigi bungsu atau wisdom teeth atau molar ketiga atau yang lebih awamnya lagi geraham ketiga adalah gigi terakhir yang erupsi pada rentang usia 19 s.d 22 tahun. Karena gigi ini adalah gigi yang tumbuhnya paling akhir, maka disebut gigi bungsu. Dia tumbuh berkat usahanya sendiri, dengan ruang yang tersisa di rahang ente. Nggak jarang, tumbuhnya gigi ini menimbulkan masalah. Bukannya tumbuh menyembul dan menembus gusi, gigi ini malah terjebak di dalam tulang rahang ane karena tidak menemukan space yang cukup untuk tumbuh sempurna. Dalam kasus ane, mahkotanya cuman nyembul sebagian aja karena nggak ada space lagi di rahang. Posisinya miring ke arah bukal (pipi) kemudian nubruk nyungsep geraham depannya. Dan itu rasanya maknyuusss..
Terlahir ke dunia :') ganteng bukan?

Pada sebagian kasus, masalah ini bisa menyebabkan saraf terjepit dan rasanya pasti mak nyos dan mak jleb. Entah ya, ane nggak bisa menggambarkan rasanya karena nggak mengalami sendiri #amitamityaa. Jadi yang baru tau soal gigi bungsu ini, coba cek. Apakah ada sesuatu yang menyembul di rahang bagian belakang ente? Sakitkah? Bisa jadi itu bisul gigi bungsu yang sedang memberontak mau keluar :)

Dalam kasus ane, dua gigi bungsu rahang bawah impaksi. Sedangkan gigi bungsu rahang atas nggak ada benihnya *HORRAY!**ane adalah manusia evolusi meeen* (berdasarkan rontgen beberapa waktu yang lalu). Manusia evolusi? -.-a *silahkan googling :)*. Satu dari dua gigi itu sekarang sudah menyembul sebagian, dan menimbulkan masalah. Dia adalah dens molar ketiga kanan rahang bawah. Sebenernya, sudah lama gigi ini mengusik kebahagiaan ane. Pada awalnya sih nggak sakit, cuman biasanya makanan pada hobi banget ngumpet di situ. Nasi, daging, keripik, baygon, segala macem lah yang berusaha ane telen. Lama-kelamaan, gusi ane di sekitar situ pun membelah, membengkak, dan celahnya jadi melebar dan *sial* sakit! Akhirnya ane memutuskan untuk menghadapi takdir, yang mana sebelumnya ane udah tau kalo gigi ini impacted (impaksi/ bertumbukan) dan harus diambil dengan cara: DIBEDAH!
*kesamber petir menggelegar*

Kamis, 11 Agustus 2011
Deg deg seerrrrr~, ane duduk di kursi tunggu pasien RSGM Soedomo. *jiahh, kampus sendiri* Ya..ya.. nggak apa-apalah, berhubung rujukannya disini dan ane udah ngincer salah satu dokter gigi spesialis bedah mulut yang terkenal was wis wus dalam urusan pengodel-odelan mulut (drg. Bambang) Ane ditemenin sama @prendpren dan @prinsputri. Memang, rencananya kita mau videoin adegan pengodel-odelan mulut ane itu. Jadi ane butuh bantuan mereka untuk jadi kameramen hahaha

Tapi karena gusi ane masih bengkak, jadi harus diobati dulu. Dikasih antibiotik dan hari Senen ane disuruh balik ke sini. Jiaah, udah deg-deg ser nggak jadi deh.. Nyatanya, keputusan dokter sama sekali nggak bikin ane jadi adhem ayem. Malah, ane tambah galao aja. Kam to the pret! Maap ya ribuan followers, kalian jadi terganggu karena bacotan nyampah ane setiap hari di jejaring sosial twitter. Ane bener-bener nggak tau lagi dimana tempat pelampiasan galau yang oke. Jadi plis, ngertiin ane. Yayaya? :') *najis diem lu*

Selama penantian panjang itu ane bener-bener pengen memakai waktu ane sebaik-baiknya. Makan enak, ngemil kripik, karaoke, gitaran seharian, kumur-kumur, ngakak salto, bla bla bla. Ane kawathir pasca operasi ane nggak bisa lagi ngelakuin itu semua! Sediiih.. banget ane. *kayanya lebay woi*

Senin, 15 Agustus 2011
Hari itu akhirnya dateng juga. Gaya-gayaan: gusi ane pasti juga udah nggak sabar pengen dibacok. Tunggu apa lagi? Kemooon! Realita: galau tiada akhir. Tangan tremor, otak eror. Tiap menit benerin kolor. Ane duduk bertiga bareng @prendpren dan @prinsputri di bangku klinik spesialis bedah mulut lt. 3 RSGM Soedomo. Di situlah ane nggak bisa diem. Sesekali ane celingak celinguk, mana nih dokternya? Nggak dateng-dateng, bikin ane tambah galao aja.
Nggak lama kemudian drg. Bambang yang sudah seabad ditunggu-tunggu dateng juga. Langkahnya terdengar di telinga ane seperti monster yang menyebabkan lantai RSGM gonjang-ganjing. Beliau bawa parang dan pacul kebon. *buset, monster apa tukang kebon?* Wajahnya yang sejuk tiba-tiba berubah beringas dan kayanya mau menelan ane bulat-bulat. Atau dimutilasi dulu? Glek. Ane menelan ludah. Itu imajinasi liar semata. Faktanya, Drg. Bambang berjalan santai bersama para residen bedah mulut dan kayanya mereka baru mendiskusikan sesuatu yang penting. Oke, ane menunggu lagi. Galau lagi.

Nama ane pun akhirnya dipanggil oleh mas-mas rupawan dan dia minta nomer hape. Ane pun berbunga-bunga karena jomblo ini akan segera berakhir men! Salah kaprah banget sih ane ngeblog! zzz.. sorry, ini pasti efek dari anestesi yang menjalar-jalar ke otak. Jadi, faktanya ane dipanggil mbak perawat kemudian diantar ke ruang bedah. Ane berasa kaya hewan kurban yang lagi ngantri mau disembelih tau nggak. Dan ini adalah giliran ane! Sial. Klinik bedah mulut yang dulu ane sliwar-sliwerin saat praktikum pengendalian infeksi kini bak ruang penjagalan.

Pren udah senyam-senyum dari tadi, siap siaga membawa peralatan kameranya, sedangkan Putrek nunggu di luar doang. Bantuin doa kali ya. Ane maklum deh, dia pasti trauma OD karena dulu pernah mengalami pembacokan gusi yang serupa untuk mengeluarkan molar ketiganya yang nyungsep di rahangnya.

Setelah diukur tensi dan mengisi inform consent, ane masuk ke klinik bedah. Di dalem udah ada drg. Bambang yang senyum menawan. Nggak bawa parang, apalagi pacul. Ente kirain dia mau ngebon apa? Pakaiannya hari ini serba ijo, seragam bedah pada umumnya itu lho. seperti lemper.

"Loh, bengkak to?", tanya beliau.
"Haa? Enggaaak dok, ini memang pipi saya tembem begini. Hahaha" -_- *ngok banget tau nggak mendeskripsikan tembemnya pipi sendiri*
"Ohhohoho.."
Proses pengobok-obokan dimulai -_-

Ane pun langsung menduduki dental chair. Jujur, waktu itu ane mempertanyakan kesadaran ane menyerahkan diri untuk dijagal. Berapa persen? 50%? 10%? Nol %? -_- *cengiiingittt..* Dental chair dinaikkan, *cekreeekk* lampu dinyalakan. Ane udah nggak peduli soal kesadaran. Ane lirik kamera yang dipegang Pren, mengisyaratkan sesuatu: "Bawa ane kabur dari sini!" tapi sudah terlambat. Akhirnya ane mangap dan menitikkan air mata. Pasrah. Selamat tinggal dunia! :')

Dokter mengambil suntikan lalu menyuntikkan cairan anestesi ke dalam mulut ane. Jarum suntiknya nembus gusi, belok sana, belok sini lalu JROOOT! Dalem meen.. Ane melototin dokternya. Mata berbicara, "Apa yang barusaja Anda lakukan, Dok? Mencoba membunuh saya?" Sejak saat itulah ane mengerti apa yang dimaksud @prinsputri. Disuntiknya itu nggak sakit, cuman kaya digigit semut. Semutnya jelmaan tokek. Yayaya..

Ane dan dokter Bambang pun berbincang sambil nungguin mulut ane kesemutan. Tapi ternyata, lamaaaaanyooo. Sial, jangan-jangan ane kebal anestesi? Ane pun mulai panik. Ane kawathir ane dibacok tanpa anestesi! Tapi enggak dong ya, GILA APA!? Drg. Bambang pun mengambil tindakan. Beliau menyuntikkan cairan anestesi sekali lagi. Okeee.. ane mau digigit tokek lagi! *melambai ke kamera*. Buat yang penasaran, kaya apa sih rasanya cairan anestesi itu? Kebetulan, suntikan kedua ini ada yang tumpah sedikit dan mengalir ke lidah ane. "PAIIIITNYOOOO!!!"
"Ya jangan dirasain", kata dokter Bambang.
Lah, kan mengalir ke lidah. Menurut lo dok? -_-

Anestesi kedua kayanya sukses mendukung anestesi pertama. Selanjutnya, mulut ane diewer-ewer. Oke, kali ini ane nggak ngerasain apa-apa. Ditonjok pun, ekspresi ane cuman datar. *tapi ane ya enggak sampe ditonjok juga kalee* -_-. Ane pun mulai digarap oleh drg. Bambang dan asistennya, Pak Mulyono. Ada bur gigi, elevator, gergaji mesin, linggis, pahat, semua masuk ke mulut ane. Gusi ane dibor, tulang ane digerogoti. Cengunguuut.. cengunguuut.. *bagian ini asik banget, kaya terapi pijit*. Anestesi ajaib banget, ane nggak sakit sama sekali. Gigi ane ditekan-tekan dan gusi ane pasti terbelah-belah. Darah muncrat dimana-mana. Beberapa kali ane harus kumur dan muntah darah. Anyir banget rasanya.. Ane bisa lihat serpihan tulang ane yang ikut hanyut bersama darah di air kumuran. Setelah itu gigi ane dikeluarkan secara paksa. Dicongkel-congkel pake elevator. Ane melambai ke kamera tanda menyerah dan "Krek.. krek.. KLOTHAK!" Sebuah benda amis tergolek di ujung lidah ane. Buset, ini gigi! Oek.. oek.. oek.. ane menghela napas. "Cantiknyoooo!", seru Pren. Heh! Emangnya ane melahirkan apa! -_-

Belum selesai ya, setelah itu ane dijahit, disulam, dan dibordir. Ane disuruh menggigit kassa selama satu jam dan nggak boleh kumur. Setelah dokter menyeka darah yang belepotan dimana-mana, ane turun dari dental chair. Dibuatkan resep dan HAHAHA selesai! ;) Semuanya tadi kurang lebih 10 menit. *Masa sih? Kok cerita ente kayanya lebay sih? -_-* biarin, yang cerita kan ane :p

"Makasih ya, Dok" :)

Kita pun buru-buru keluar klinik, nggak sabar pengen nonton hasil syuting hari ini. Hahaha.. Video pun langsung digandakan di laptop dan siap untuk disebarkan. *Aib! Situ nggak nyadar apa?* -_-

Wahai pembaca sesat, maap ya, postingan ane ini lebay. Realitanya adalah: Disuntik itu beneran nggak sakit, ngilu dikit sih. Tapi jelas, masih bisa ditahan. Kalo ente sampe mengerang dan ngoser-ngoser, sini! Siapa nama ente? Mau ane tambain kata 'bencong' di belakangnya. Selama proses pembedahan, ane hanya senyum-senyum di atas dental chair sementara mulut ane diodel-odel. Dibor, dicongkel, dijahit.. semuanya hanya terasa seperti terapi pijit. Itulah ajaibnya anestesi, teman-temaan :)
Maka dari itu, jika dokter bilang ente harus OD, jalani sajaa.. nggak sengeri yang ente bayangkan kok. Trust me :) *tapi nggak suer lho ya* bahahaha ;p
Nggak percaya? Simak deh.

Pasca Odontektomi
Kata orang-orang, pasca OD adalah masa yang lebih sulit daripada saat diobok-obok di atas dental chair. Pada masa ini, anestesi tidak lagi bekerja. Maka, nyeri akan mulai terasa. Apa bener begitu? Ngeri banget!
Menurut ane sih biasa aja. Nyeri pasca OD masih bisa ditahan kok. Lagipula, dokter akan memberikan obat anti nyeri yang akan sangat cukup untuk menahan rasa sakit pasca bedah.

Pulang dari RSGM, ane ke Mc' D dianterin @prinsputri yang saat itu sedang menjalankan ibadah puasa. Trimakasih foot! :* muach.. *kecup berdarah*. Ane berencana membeli es krim untuk mendukung penjedalan darah ane. Dan ane menghabiskan segelas Mc Flurry sambil ngobrol ngalor ngidul selama kurang lebih satu jam sama Putrek. Malemnya, bahkan ane makan steak sapi dan jus alpukat. Seluruhnya berhasil ane telan dan kunyah, tanpa rasa sakit. Tapi emang, lama banget ane makannya -_-. Ane masih bisa gitaran sambil bengok-bengok, semua terasa seperti biasanya. Besoknya, ane malah sudah bisa sikat gigi (pelan-pelan sih) :)

Trust me, ini nggak sesangar itu. Yang penting, minum obat sesuai dengan resep dokter. Gigit kain kassa penahan selama kurang lebih satu jam. Ini bertujuan untuk membatasi proses pembekuan darah di dalam soket agar tidak berkontak dengan saliva (air ludah). Jangan kumur-kumur dulu. Apalagi pake obat kumur -_-. Darah bisa-bisa mengalir deras. Hindari meludah terus menerus. Kata orang, nanti bibir ente bisa sumbing! #eh
Selama 3 s.d 4 hari pipi ente akan makin tembem (bengkak) haha. Itu adalah reaksi normal dari tubuh demi proses kesembuhan. Tapi biasanya dokter juga sudah memberikan obat antiinflamasi kok.

Jangan makan/ minum yang panas-panas dulu. Itu akan mengganggu penjedalan darah. Jika perlu, kompres pipi dengan es secukupnya (kurang lebih selama 30 menit setiap 4 s.d 5 jam sekali). Jangan merokok selama 36 jam pertama pasca bedah, ini akan menghambat penyembuhan. Lagi pula, merokok itu polusi banget woi! Paling males ane sama asep rokok -_-. Selama satu s.d dua hari, bleeding masih mungkin terjadi. Itu normal kok, nanti juga berhenti sendiri. Jangan panik, frekuensi detak jantung yang meningkat akibat panik akan menyebabkan darah terus mengalir. Kalo bleeding nggak berhenti-berhenti, segera kembalilah ke rumah sakit.

Jadi buat yang mau odontectomi, jangan ragu dan jangan takut, Nak. HAHA.. buktinya sekarang ane masih hidup dan sehat walafiat :) Tunggu apa lagi? Ayo, OD sekarang daripada nanti gigi bungsumu yang nubruk itu menimbulkan masalah yang lebih banyak lagi. Oke? HAHAAA
Yaudah ya, ane mau bobok rupawan duluu biar cepet sembuh :)) muach







1 komentar:

Unknown mengatakan...

Berapa biayanya Mbak..?