Hai. Ada yang tau wonogiri?
"....."
*ampun*
"....."
*ampun*
Gimana sih kamu. Masa wonogiri aja nggak tau? MASA NGGAK TAU?! Kalau kamu nggak tau wonogiri, mungkin kamu harus tanya sama @jun_kenyut atau @yudha_benni . Keduanya adalah putera dan puteri wonogiri yang membanggakan, mengerti dan memahami wonogiri melebihi google. Sangar kan.
Waduk Gadjah Mungkur, Wonogiri
Nah, kali ini ane akan bercerita mengenai kesempatan weekend hore di wonogiri. Kesempatan kadang hanya datang satu kali. Mungkin beberapa memang datang dua atau tiga kali. Tapi jika kesempatan nggak datang-datang, ciptakanlah kesempatanmu sendiri *iki opo*. Jadi beberapa hari yang lalu ane liburan ke wonogiri, destinasi yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Hahaha! Liburan itu berawal pada suatu pagi yang hectic, dimana ane sedang sibuk mengerjakan tugas di kos temen sebut saja Daiyen. Entah sarapan pake apa ane pagi itu, yang melintas di pikiran ane adalah waduk gadjah mungkur. Kemudian ane membayangkannya. Hanya dengan membayangkan, ane jadi penasaran. Sepertinya iseng membayang-bayangkan itu bisa berakibat berkepanjangan. Hati-hati ya dengan apapun yang kamu bayangkan. Hehe Semata-mata hanya karena ane mengalami rasa penasaran yang mendalam pada waduk gadjah mungkur, ane lalu meng-sms kenyut. "Nyut, aku ingin ke wonogiri". Dia lalu menghentikan sarapannya kemudian riang gembira.
Singkat cerita, hari itu juga kita berangkat ke wonogiri tanpa pamitan sama sanak saudara. Pada hari-hari berikutnya akhirnya ane tau bahwa mereka pun nggak nyariin keberadaan ane *baygon mana baygon*.
Ternyata Jogja-Wonogiri jauh, padahal perasaan deket. Perjalanan Jogja-Wonogiri butuh waktu sekitar 3 jam naik metik. Gimana kalo jalan kaki? Ya yang pasti ada pertanyaan-pertanyaan yang nggak perlu untuk dijawab supaya yang tanya mikir sendiri. Ya, jadi tiga jam perjalanan itu sudah termasuk lampu merah, polisi tidur, dan mampir beli martabak. Jadi ceritanya ane nebeng kenyut yang pulang kampung dan ingin membawakan oleh-oleh martabak. Malam itu kita sempet kehujanan juga di jalan dan basah. Maybe pas itu kenyut berniat adegan india-indiaan gitu di bawah rintik hujan tapi setelah melirik ane niat itu kandas sudah. Hahahah ya, pesan yang dapat dipetik dari paragraf ini adalah bahwa LDR itu tidak mudah.
Ternyata Jogja-Wonogiri jauh, padahal perasaan deket. Perjalanan Jogja-Wonogiri butuh waktu sekitar 3 jam naik metik. Gimana kalo jalan kaki? Ya yang pasti ada pertanyaan-pertanyaan yang nggak perlu untuk dijawab supaya yang tanya mikir sendiri. Ya, jadi tiga jam perjalanan itu sudah termasuk lampu merah, polisi tidur, dan mampir beli martabak. Jadi ceritanya ane nebeng kenyut yang pulang kampung dan ingin membawakan oleh-oleh martabak. Malam itu kita sempet kehujanan juga di jalan dan basah. Maybe pas itu kenyut berniat adegan india-indiaan gitu di bawah rintik hujan tapi setelah melirik ane niat itu kandas sudah. Hahahah ya, pesan yang dapat dipetik dari paragraf ini adalah bahwa LDR itu tidak mudah.
Akhirnya kita pulang ke rumah kenyut setelah menyantap capcay paling enak sedunia *ini menurut kenyut* yang ane iyain aja biar cepet. Sesampainya di rumah kenyut, ane dikenalin sama keluarganya gitu. Ternyata dia berniat serius ya selama ini? Gue pikir dia cuman ciyus aja. Jadi kepikiran deh *ini ngomongin apaan*
Malam pertama kita berdua tepar *ini apa lagi*
Paginya kita berencana buat menjelajahi wonogiri. Emang ada apa aja sih di wonogiri? Eits.. jangan salah ya. Di wonogiri itu ada waduk terbesar seasia tenggara. Ya memang dimana-mana yang namanya waduk itu menampung air doang sih, begitu juga dengan waduk gadjah mungkur. Airnya pun keruh a.k.a buthek. Lah, kok ane malah nyacat? Hahaha bentar dulu dong, ini belum selesai. Buthek-buthek gini, tahukah kamu bahwa waduk gadjah mungkur punya manfaat yang sangat banyak, terutama bagi penduduk sekitar? Yaaa salah satunya adalah untuk foto foto. Tapi jujur kacang ijo ketan hitam, sesampainya di sana ane nggak tahan sama panasnya yang bener bener hot-hot potato. Jadi kita duduk di bawah pohon rindang sambil kipas-kipas. Elit sekali.
Wisata wonogiri nggak berhenti sampai di sini aja. Ane beserta ketiga temen ane yang kesemuanya adalah putra dan putri wonogiri ini bermaksud untuk mendaki bukit gantole, spot pergantolean di wonogiri yang katanya (katanya orang-orang wonogiri) memiliki pemandangan yang indah. Dari atas bukit kita dapat melihat seluruh perairan gadjah mungkur dan pada saat itu juga ente akan spontan manggut-manggut, memahami arti hidup. Jika beruntung, ente akan mendapati orang-orang yang bergantoleria di bukit ini. Sayang, hari itu kita nggak ketemu sama orang-orang yang main gantole. Dan jika ente adalah seorang anak layangan sejati, mungkin ente akan menyesal banget gara-gara nggak membawa layangan. Pasti seru lho main layangan di ketinggian gitu. Anginnya tuh ideal banget buat menerbangkan layang-layang. Tapi nggak masalah nggak bawa layangan selama ente bawa pacar. Main pacar juga lumayan seru kok. Anginnya tuh ideal banget buat menerbangkan pacar. Teeeet! *oke, something wrong*
Paginya kita berencana buat menjelajahi wonogiri. Emang ada apa aja sih di wonogiri? Eits.. jangan salah ya. Di wonogiri itu ada waduk terbesar seasia tenggara. Ya memang dimana-mana yang namanya waduk itu menampung air doang sih, begitu juga dengan waduk gadjah mungkur. Airnya pun keruh a.k.a buthek. Lah, kok ane malah nyacat? Hahaha bentar dulu dong, ini belum selesai. Buthek-buthek gini, tahukah kamu bahwa waduk gadjah mungkur punya manfaat yang sangat banyak, terutama bagi penduduk sekitar? Yaaa salah satunya adalah untuk foto foto. Tapi jujur kacang ijo ketan hitam, sesampainya di sana ane nggak tahan sama panasnya yang bener bener hot-hot potato. Jadi kita duduk di bawah pohon rindang sambil kipas-kipas. Elit sekali.
Wisata wonogiri nggak berhenti sampai di sini aja. Ane beserta ketiga temen ane yang kesemuanya adalah putra dan putri wonogiri ini bermaksud untuk mendaki bukit gantole, spot pergantolean di wonogiri yang katanya (katanya orang-orang wonogiri) memiliki pemandangan yang indah. Dari atas bukit kita dapat melihat seluruh perairan gadjah mungkur dan pada saat itu juga ente akan spontan manggut-manggut, memahami arti hidup. Jika beruntung, ente akan mendapati orang-orang yang bergantoleria di bukit ini. Sayang, hari itu kita nggak ketemu sama orang-orang yang main gantole. Dan jika ente adalah seorang anak layangan sejati, mungkin ente akan menyesal banget gara-gara nggak membawa layangan. Pasti seru lho main layangan di ketinggian gitu. Anginnya tuh ideal banget buat menerbangkan layang-layang. Tapi nggak masalah nggak bawa layangan selama ente bawa pacar. Main pacar juga lumayan seru kok. Anginnya tuh ideal banget buat menerbangkan pacar. Teeeet! *oke, something wrong*
2 komentar:
siip,
keren,kunjugi blog sya.http://pujarebios.blogspot.com
Posting Komentar